Israel Dikecam Keras Atas Pembunuhan yang Disengaja Terhadap Lima Kru Al Jazeera di Gaza.
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 12 Agustus 2025 03:04 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Israel dikecam keras atas pembunuhan yang disengaja terhadap lima kru Al Jazeera yang meliput di Gaza.
Anas Al Sharif, 28, termasuk di antara sekelompok jurnalis yang tewas dalam serangan di sebuah tenda dekat Rumah Sakit Shifa di timur kota Gaza.
Wartawan lain yang tewas adalah Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Moamen Aliwa, dan Mohammed Noufal, kata Al Jazeera. Seorang jurnalis keenam, Mohammad Al Khaldi, dilaporkan tewas bersama tim tersebut, kata Reuters pada Senin sore, mengutip staf rumah sakit. Satu orang lagi yang belum diidentifikasi juga tewas.
Baca Juga: Buku AJI Mengungkap Bagaimana Jurnalisme Cek Fakta Melawan Disinformasi Dalam Pemilu 2025
Qatar mengecam "penargetan yang disengaja" terhadap jurnalis di Gaza, menyebut kematian terbaru tersebut sebagai "kejahatan yang tak terbayangkan".
"Penargetan jurnalis yang disengaja oleh Israel di Jalur Gaza menunjukkan betapa kejahatan ini di luar imajinasi, di tengah ketidakmampuan komunitas internasional dan hukumnya untuk menghentikan tragedi ini," ujar Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dalam sebuah unggahan di X.
"Semoga Tuhan mengasihani jurnalis Anas Al Sharif, Mohammed Qreiqeh, dan rekan-rekan mereka," tambahnya.
Kantor hak asasi manusia PBB juga mengecam kematian tersebut, menyerukan akses yang aman ke Jalur Gaza bagi semua jurnalis.
Baca Juga: Berguru Kepada KOMPAS, Pendiri dan Jurnalisnya
"Kami mengutuk pembunuhan 6 jurnalis Palestina oleh militer Israel dengan menargetkan tenda mereka, sebuah pelanggaran berat hukum humaniter internasional. Israel harus menghormati dan melindungi semua warga sipil, termasuk jurnalis," demikian pernyataannya dalam sebuah unggahan di X.
Sebuah kelompok kebebasan pers dan seorang pakar PBB sebelumnya memperingatkan bahwa nyawa Al Sharif terancam karena laporannya dari Gaza. Pelapor khusus PBB, Irene Khan, mengatakan bulan lalu bahwa klaim Israel terhadapnya tidak berdasar.
Al Jazeera mengatakan bahwa Al Sharif telah meninggalkan pesan di media sosial yang akan diunggah jika ia meninggal dunia, yang berbunyi, "Saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau misrepresentasi, berharap Tuhan akan menyaksikan mereka yang tetap diam".
Baca Juga: Jurnalis Televisi Virgie Baker Jadi Produser di Balik Kisah Meutya Hafid yang Difilmkan
Dalam video terakhirnya, suara keras pemboman Israel terdengar di latar belakang. "Selama dua jam terakhir, agresi Israel di kota Gaza semakin intensif," demikian bunyi keterangan video tersebut.