DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

KP2MI Gandeng Ikatan Motor Indonesia, Siapkan Mekanik, Pengemudi untuk Pasar Tenaga Kerja Jepang

image
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (tengah), Wakil Ketua Umum KADIN bidang Perlindungan Pekerja Migran Nofel Saleh Hilabi (tengah kiri), dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (tengah kanan) menandatangani MoU di Kantor IMI, Jakarta, Senin,18 Agustus 2025. (ANTARA/HO-KP2MI)

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjalin kerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk memperluas peluang penempatan tenaga terampil Indonesia di Jepang, khususnya di bidang pengemudi dan mekanik.

"Hari ini saya mendatangi langsung kantor Mas (Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia) Bambang Soesatyo di IMI untuk menjajaki kerja sama penempatan pekerja terampil," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di Kantor IMI, Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025, dalam sebuah keterangan.

Jepang membutuhkan tenaga mekanik dan pengemudi dalam jumlah besar, serta Ikatan Motor Indonesia siap menyediakan modal, infrastruktur, dan komitmen, katanya.

Baca Juga: Wow, Menteri Transmigrasi Siapkan 1.000 Transmigran untuk Dipekerjakan di Sektor Pertanian Jepang

Kolaborasi kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perlindungan Pekerja Migran, Nofel Saleh Hilabi.

Menteri Karding menegaskan, kerja sama itu menjadi terobosan baru yang melibatkan sektor otomotif dalam mendukung penyerapan tenaga kerja terlatih.

Menurut Karding, kerja sama dengan IMI merupakan yang pertama kali dilakukan kementeriannya. Tujuannya bukan semata bisnis, melainkan untuk membantu menyerap angkatan kerja dalam negeri.

Baca Juga: Wakil Menteri Christina Aryani: Korea Selatan Negara Tujuan Favorit Pekerja Migran, Gajinya Rp24 Juta

"Sementara Jepang sedang mengalami penuaan penduduk, ini peluang besar. Kita tidak bisa jalan sendiri, perlu melibatkan sektor swasta seperti IMI dan Kadin," katanya.

Target dari kerja sama tersebut adalah menghasilkan tenaga kerja terampil siap pakai, mengurangi pengangguran, sekaligus meningkatkan remitansi pekerja migran yang tahun lalu mencapai Rp253,3 triliun.

Sementara itu, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah KP2MI untuk menjalin kerja sama pelatihan bagi driver dan mekanik untuk pasar tenaga kerja Jepang.

Baca Juga: Abdul Kadir Karding Tinjau Cek Kesehatan Gratis Pekerja Migran Indonesla Kelompok Rentan dari Malaysia

“Salah satu kebutuhan pasar tenaga kerja dunia adalah driver dan mekanik. IMI siap menyiapkan tenaga terlatih," katanya.

Halaman:

Berita Terkait